Penulis : Jeong Su-Hyun
Penerjemah : Praditya Nurmaya
Penerbit : Bentang Pustaka
Terbit : April 2014
Tebal: x + 314 hlm
Genre : Romance, Young Adult
ISBN : 978-602-291-007-7
Harga : Rp. 39.000
Kondisi : Second, bersampul, 100% bagus mulus
“Kadang aku menyadari dalam hidup
ini, seandainya hal-hal yang dirasa tidak cocok dijadikan satu, akan
menciptakan harmoni baru.” – Baek Yi Hyeon – Hlm. 144
Baek Yi Hyeon, seorang
wanita yang dulunya bermimpi ingin menjadi puteri dan menikah dengan seorang
pangeran. Dia serius dengan mimpinya. Karena itu, dia menulis surat untuk para
pangeran di seluruh dunia. Dia berharap, ada seorang pangeran yang datang dan
menikahinya setelah membaca suratnya.
“Kalau ingin menciptakan akhir
bahagia yang lebih dari pada siapa pun, kau harus menganggap dirimu berbahagia
dan harus mencintainya. Hanya orang seperti itulah yang akan mendapatkan cinta
dari orang yang tepat.” – Baek Yi Hyeon – Hlm. 272
Nyatanya, itu sekedar
impian. Yi Hyeon harus puas hanya menjadi seorang puteri di keluarganya. Dan,
dia akhirnya memilih menjadi seorang wartawan Plus Ten, sebuah tabloid gosip di
Korea.
Yi Hyeon bukan seorang
wartawan dengan radar kuat untuk mencari berita yang menggemparkan. Dia lebih
sering membuat artikel tentang artis-artis luar negeri dengan mencari sumber
melalui internet atau membaca buku.
“Walaupun ada kemudian tidak ada, kau tidak akan merasa tidak
nyaman dengan hal-hal yang awalnya ada kemudian tidak ada. Karena dari awal
kita tidak pernah tahu rasa dan manfaatnya. Singkatnya, karena hal itu tidak
ada, kita tidak bisa merasakan ketidaknyamanan itu! Karena itu adalah hal yang
wajar!” – Baek Yi
Hyeon – hlm. 203
Namun, takdir
mempertemukannya dengan seorang artis yang sangat terkenal, si Flower Boy Yu Sang Hyeon.
Saat itu, Yu Sang Hyeon
sedang diterpa gosip skandal dengan seorang bintang Hollywood Carrie Fox. Tanpa
sengaja, Yi Hyeon mendapati mereka berada dalam satu mobil di depan sebuah toko
24 jam.
Yi Hyeon nekat
menabrakkan mobilnya pada bagian belakang mobil Yu Sang Hyeon agar dia punya
kesempatan melihat dan mencuri foto bintang Hallyu
itu dengan Cerrie Fox. Dengan begitu, dia akan mendapatkan berita hebat, dan
mendapatkan bonus dari majalahnya.
Ternyata, tindakan
nekatnya itu membuat Yi Hyeon bertemu Hwan, seorang laki-laki remaja yang tidur
di atap mobilnya. Dia mengaku kenal dekat dengan Yu Sang Hyeon, dia juga ingin
tinggal beberapa minggu di rumah Yi Hyeon, dan meminta makan darinya.
Pertemuan Hwan dan Yi
Hyeon tidak sekedar kebetulan. Ini memang terjadi karena Hwan ingin Yi Hyeon
membantunya. Dia ingin membalas dendam pada Yu Sang Hyeon melalui Yi Hyeon.
Kalau Yi Hyeon mengiyakan, Hwan akan memberikan informasi berharga pada Yi
Hyeon.
“Tak ada orang yang mau menonton
drama yang kisahnya datar-datar saja. Alur penuh konflik dan membahayakan yang
berulang-ulang akan membuat penonton senang. Bukankah itu keindahan dari sebuah
drama?” – Baek Yi Hyeon – Hlm. 257
Kejadian nekat Yi Hyeon
menabrak mobil Yu Sang Hyeon juga membuatnya tiba-tiba menjadi selebritas,
sebuah impian Yi Hyeon setelah gagal menjadi seorang puteri. Dia menjadi
kekasih Yu Sang Hyeon, sekaligus masuk dalam konflik rumit hubungan antara Hwan
dan Yu Sang Hyeon.
Yi Hyeon mulai dikenal
publik. Namun, menjadi terkenal membuat hidup Yi Hyeon semakin kacau. Bagaimana
tidak, dia harus berurusan dengan para wartawan, penggemar Yu Sang Hyeon, Netizen, bahkan dengan seorang artis
wanita nomor satu di korea, Ji Eun So.
“Ji Eun Seo. Dua orang itu bukan
benda yang ketika ingin kau miliki akan menjadi milikmu, dan ketika tidak kau butuhkan
akan kau buang sesuka hatimu.” – Baek Yi Hyeon – Hlm. 222
“Aku tidak pernah menyebut mereka
sebagai benda. Dan! Jika aku memang seperti itu, apa buruknya? Wajar, kan, bila
orang punya naluri untuk memiliki apa yang mereka perlukan? Dan aku sejauh ini
hidup seperti itu.”
– Ji Eun Seo – Hlm. 222
Tidak ada komentar:
Posting Komentar